Tuesday, 11 September 2012

Kriminalitas di Luar Negeri (2)



Ini adalah kelanjutan dari Newsletter sebelumnya yang membahas tentang:

Kriminalitas Di Luar Negeri – Bagaimana menghindari & menyiasatinya (Bagian 2)

Dua tempat yang paling sering didatangi oleh para traveler asing ketika berkunjung ke suatu tempat –yang juga sekaligus adalah tempat yang paling berbahaya dan sebaiknya dihindari—adalah bar dan klab malam. Kedua tempat ini adalah surga bagi para pelaku kejahatan. Mereka mencari sasaran para turis yang sedang mabuk dengan berpura-pura menjadi teman bicara yang baik dan hangat.

Kadangkala mereka membelikan kita minuman yang tak bisa kita tolak atau menawarkan obat-obat terlarang tertentu dengan harga murah atau bahkan gratis. Dan ketika kita sudah berada di bawah pengaruh minuman berkadar alkohol tinggi atau di bawah pengaruh obat-obatan, tanpa sadar kita menuruti segala permintaan mereka sehingga uang saku yang kita bawa berikut kartu kredit, sudah ludes atau berpindah tangan.

Dengan cara halus ataupun cara kasar, semuanya mempunyai tujuan yang sama: menguras habis isi kantong kita.
Berhati-hatilah terhadap wanita, atau pria yang secara mendadak mendekati Anda dan dengan kata-kata yang penuh sanjungan mereka menyatakan telah jatuh cinta pada Anda. Yakinlah, tidak ada cinta di hati mereka. Mereka hanya ingin uang Anda.

Mungkin saja, Anda bertemu dengan seseorang yang berbaik hati menawarkan diri untuk menukar uang Anda dengan mata uang lokal dengan nilai tukar yang sangat kompetitif dibandingkan nilai tukar di bank atau money changer. Jangan pernah percaya pada sesuatu yang 'too good to be true'. Pergunakan akal sehat Anda. Bisa jadi orang itu lari begitu saja setelah mendapatkan uang yang Anda berikan, atau mungkin dia tetap memberi Anda sejumlah uang seperti yang dijanjikannya, namun ketika Anda berniat membelanjakan uang tersebut, baru Anda sadar bahwa ternyata uang yang diberikan pada Anda adalah uang palsu atau sudah tidak berlaku lagi karena telah ditarik dari peredaran.

Di jalanan, mungkin Anda menjumpai sekerumunan orang yang sedang bertaruh dalam sebuah permainan kartu. Jangan terkecoh untuk melibatkan diri dengan ikut serta memasang taruhan. Seringkali permainan jenis ini sudah diatur sedemikian rupa agar membuat Anda tergoda untuk ikut serta. Jika Anda melihat seseorang memenangkan 100 USD dalam permainan tersebut dengan mudahnya, berhati-hatilah, mungkin dia adalah salah satu anggota komplotan. Melihat orang lain menang, seringkali membuat kita ingin ikut serta. Satu dua kali mungkin Anda diberi kemenangan, tetapi setelah itu, semua isi dompet Anda bisa berpindah tangan.

Di beberapa daerah di Eropa, khususnya di Italia, Turki, Spanyol, Yunani maupun di negara-negara Eropa Timur, Anda bakal sering bertemu dengan anak kecil berpakaian lusuh–entah itu sendirian atau dalam rombongan—yang mendekati Anda dengan wajah memelas. Mereka kadang membawa secarik karton yang bertuliskan: Pengungsi Korban Perang, atau sejenisnya. Mereka kerap meminta uang untuk membeli 'makanan'. Jangan sekali-kali mempercayai apa yang mereka katakan karena biasanya uang yang Anda berikan bakal dipergunakan untuk membeli narkoba dan benda-benda terlarang lainnya. Jika Anda memang merasa kasihan pada mereka, cobalah untuk membelikan mereka T-shirt, sepatu atau permen. Namun jangan terkejut apabila mereka membuang pemberian Anda begitu saja sambil mengomel.

Bisa jadi di tengah jalan Anda juga bakal bertemu dengan laki-laki atau wanita yang berpura-pura tersesat dan bertanya pada Anda arah menuju ke suatu tempat. Dan ketika Anda sedang bercakap-cakap dengan dia, sekonyong-konyong ada orang yang menabrak Anda dari belakang, lantas marah-marah dalam bahasa yang tidak Anda mengerti. Bisa jadi dia akan mendorong-dorong tubuh Anda hingga tersudut pada sebuah tembok. Ketika Anda masih dilanda kebingungan, datang orang yang lain yang seolah-olah menjadi 'saksi' bahwa Anda telah berbuat kesalahan. Di tengah situasi yang semakin panas itu, mendadak muncul seorang 'polisi' berpakaian preman yang menunjukkan kartu pengenalnya secara sepintas, dan setelah itu meminta semua orang yang ada di sana untuk memperlihatkan paspor masing-masing. Hati-hati, jangan pernah Anda mengeluarkan paspor Anda sesuai perintah si 'polisi', karena semua orang yang ada di sana sebetulnya merupakan satu kawanan penjahat yang hendak melakukan pemerasan pada Anda. Jika Anda membiarkan paspor Anda berpindah tangan pada si 'polisi' tersebut, maka mereka akan dengan leluasa meminta sejumlah uang jika paspor Anda ingin dikembalikan.

Kalau Anda berada dalam situasi seperti itu, jangan pernah membiarkan diri Anda terpojok di dinding dan dikelilingi oleh mereka. Tetap usahakan untuk berjalan sambil berpura-pura Anda tidak mengerti apa yang mereka katakan. Jika Anda melihat toko, café atau restoran yang ada di sekitar tempat itu, masuklah ke sana dan minta tolonglah pada si penjaga untuk menelpon polisi. Jangan tinggalkan tempat tersebut sampai polisi tiba.

Masih banyak hal-hal lain yang pengen saya bahas di sini seputar kriminalitas di luar negeri seperti:
• Pencurian & pencopetan, bagaimana menghadapi & menyiasatinya.
• Berbagai tips praktis menghindarkan diri sebagai sasaran pencopetan.
• Bagaimana menghadapi kejahatan bersenjata.
• Tips praktis mempertahankan diri dari kejahatan bersenjata.
• Apa yang harus dilakukan jika menghadapi penodongan & perampokan?
• Menghadapi kejahatan pemerkosaan & tindakan apa yang harus diambil?
• Perlindungan di kendaraan umum, di jalanan serta di tempat publik lainnya.
• Menghadapi kejahatan narkoba.
• Bagaimana menghadapi pejabat negara yang korup (jika Anda diperas oleh polisi/aparat negara di luar negeri).
• Berbagai tips menyimpan uang dan dokumen penting agar terhindar dari jarahan penjahat.
• Dan lain-lain...

Namun, lantaran keterbatasan tempat, maka kelanjutan tentang bagian 'Kriminalitas di Luar Negeri' ini bisa Anda baca di ebook TravelHemat yang bisa Anda dapatkan di situs TravelHemat.com

Agung Basuki
www.TravelHemat.com
www.TravelHematShop.com
www.HotelMurah.us
www.TourLeaderGuide.com



This message was sent by:
Agung Basuki
, ,
, ,
..

Powered By: http://mynetcart.com/nb.php/r=11777
Unlimited Smart Autoresponders


Click HERE to cancel or edit your subscription:
http://norabots.com/ar/ar/r.php?s=5660783&a=574&k=488602553dda2dada40312ac0c1bf423

Kriminalitas di Luar Negeri (1)



Kali ini saya hendak membagikan cerita tentang tindak kriminal yang kerap terjadi dan menimpa wisatawan yang berwisata ke luar negeri. Lantaran cukup panjang, tulisan ini saya bagi menjadi 2 bagian. Ini adalah bagian pertamanya.

Selamat membaca...

> Kriminalitas Di Luar Negeri, Bagaimana Menghindari & Menyiasatinya (Bagian 1) <

Jangan berpikir secara naïf bahwa di luar negeri –apalagi di negara-negara yang sudah maju dan kaya raya—kondisi keamanan selalu lebih baik daripada di Indonesia. Justru di negara-negara maju, di mana persaingan hidup cenderung sangat keras dan kejam, ada banyak terjadi peristiwa kejahatan.

Di kota-kota besar, terutama yang menjadi tujuan wisata bagi wisatawan mancanegara, sasaran utama dari tindak kejahatan adalah para wisatawan internasional. Sama seperti kebanyakan orang kita yang berpikir bahwa turis bule selalu identik dengan status kaya-raya dan berkantong tebal, demikian pula halnya dengan cara pandang masyarakat di luar negeri tentang turis-turis dari Asia.

Dari data statistik mengenai tindak kriminalitas yang terjadi pada wisatawan mancanegara di Eropa, rekor korban terbanyak masih dipegang oleh wisatawan asal Asia. Alasannya cukup masuk akal, karena turis Asia –terutama dari Jepang—terkenal sangat royal dalam membelanjakan uangnya.

Jika bertemu dengan rombongan turis Jepang yang sedang berwisata ke luar negeri, saya selalu takjub dengan barang belanjaan yang mereka beli, yang hampir semuanya merupakan barang-barang bermerek terkenal yang harganya mahal.

Pemerasan dan penipuan
Ketika sedang berjalan-jalan menikmati keramaian malam Avenue de Clichy yang merupakan daerah 'lampu merah' kota Paris bersama dengan dua teman saya Tobi dan Tomo (maaf, nama sebenarnya saya samarkan) pada musim panas tahun 1997 yang lalu, tanpa disadari rombongan kecil kami ini terpisah menjadi dua. Saya bersama Tobi, sementara Tomo hilang entah ke mana. Setelah sibuk mencari di tengah-tengah banyaknya orang yang hilir mudik di jalanan besar itu, sepintas kami melihat Tomo di seberang jalan, sedang berbicara dengan seorang laki-laki berpakaian perlente di depan sebuah club tari telanjang yang memasang berbagai foto dan poster seronok berukuran besar di bagian depannya.

Saya dan Tobi yang sudah terbiasa traveling, bisa merasakan bahwa teman kami yang satu ini bakal tertimpa masalah besar jika dia sampai terbujuk oleh rayuan laki-laki berpakaian perlente tadi. Namun lantaran rasa kesetia-kawanan, kami berusaha mendatanginya dan jika masih memungkinkan, mengajaknya pergi.

Saat kami hampir tiba di depan club malam tadi, terlihat Tomo sudah melangkah masuk ke dalam menuruti ajakan laki-laki yang ternyata adalah pegawai dari clubtersebut. Ketika Tomo sudah hilang dari pandangan, laki-laki tadi ganti mendatangi kami dan mengatakan bahwa sebentar lagi ada pertunjukan 'bagus' dengan tiket masuk hanya sebesar 100 FF. Kami sempat menolak tawaran itu dan minta izin masuk untuk memanggil teman kami yang sudah terlanjur di dalam. Namun, begitu kami masuk, mendadak pintu club ditutup dan sekonyong-konyong datanglah tiga orang wanita muda yang langsung menyeret kami ke tempat duduk.

Begitu kami duduk, seketika itu pertunjukan dimulai tanpa kami minta. Di atas panggung muncul beberapa penari wanita berpakaian minim dengan gaya yang erotis, sementara di atas meja di tempat kami bertiga duduk, secara terus menerus disajikan minuman yang dengan segera diteguk habis oleh tiga wanita yang duduk bersama kami.

Karena hati kecil saya merasa tidak enak sejak awal tadi, tidak sampai sepuluh menit kemudian, kami memutuskan untuk meninggalkan tempat itu. Namun alangkah terkejutnya kami, ketika mendadak disodori tagihan sejumlah lebih dari 8000 FF (yang kalau tidak salah waktu itu hampir setara dengan 8 juta rupiah)!
Karena merasa tidak mengkonsumsi apapun yang setara dengan bon tagihan itu, kami menolak untuk membayar. Argumentasi kami dipatahkan dengan datangnya beberapa lelaki berbadan kekar yang tampaknya adalah bodyguard dari club itu. Kami mencoba mengalah dan menawarkan melakukan pembayaran dengan kartu kredit, tetapi ditolak. Akhirnya, yang terjadi adalah kami bertiga digeledah. Isi dompet kami –entah berapa jumlahnya—dikuras habis. Masih tidak puas dengan hasil yang diperoleh, mereka memerintahkan Tobi untuk mengambil uang di ATM terdekat untuk melunasi sisa tagihan, sementara saya dan Tomo dijadikan sandera dengan ancaman apabila Tobi tidak kembali dalam tenggang waktu yang ditentukan, maka kami berdua bakal dipukuli.

Cerita di atas adalah salah satu dari beberapa pengalaman buruk yang pernah saya alami ketika mengadakan perjalanan ke luar negeri. Kejadian seperti penipuan dan pemerasan, dapat terjadi di mana saja dan kapan saja terhadap siapa saja. Tak perlu berkecil hati, karena yang lebih penting adalah bagaimana caranya dan apa tindakan kita agar bisa terhindar dari kejadian buruk tersebut, atau setidaknya meminimalisasi kerugian yang harus kita tanggung.

Tunggu Newsletter Berikutnya untuk kelanjutannya ya.... Stay Tune!

Agung Basuki
www.TravelHemat.com
www.TravelHematShop.com
www.HotelMurah.us
www.TourLeaderGuide.com




This message was sent by:
Agung Basuki
, ,
, ,
..

Powered By: http://mynetcart.com/nb.php/r=11777
Unlimited Smart Autoresponders


Click HERE to cancel or edit your subscription:
http://norabots.com/ar/ar/r.php?s=5660783&a=574&k=488602553dda2dada40312ac0c1bf423

Tablet Android Murah dengan Fitur Mewah


Tablet Android Murah dengan Fitur Mewah


Posted: 10 Aug 2012 02:22 AM PDT
Trend digital sepertinya terus bergeser, khususnya produk komputer. Kalau dulu notebook atau laptop menjadi barang yang wajib dibawa oleh para maniak internet dan game, sekarang sepertinya sudah beralih ke perangkat komputer tablet. Walaupun laptop atau notebook masih menjadi perangkat utama untuk bekerja namun kebutuhan akan tablet tak bisa dibendung lagi khususnya sebagai gadget tambahan untuk  [ Read More ]

Solusi Error File Chm: Cannot open the file: mk:@MSITStore:


Solusi Error File Chm: Cannot open the file: mk:@MSITStore:


Posted: 24 Jul 2012 10:16 AM PDT
Anda mungkin pernah mengalami error saat membuka atau menjalankan file chm. Seperti waktu menjalankan program Quran Digital mungkin ada pembaca yang mengalami error dengan keterangan: Cannot open the file: mk:@MSITStore:... Pesan error ini diakibatkan file hhctrl.ocx yang ada difolder System32 tertimpa oleh program lain yang tidak kompetibel di system windows. Alhasil file chm pun gagal  [ Read More ]

Facebook as the Most Used Social Media


Facebook as the Most Used Social Media


Posted: 09 Sep 2012 07:18 AM PDT
All of people know what Facebook is. This is a kind of social network media that share many kinds of information that can see by many people through the appearance of the people. When people want to know about "what is on your mind?" they will open the facebook to know about it. This is kind of a new thing

SMS GRATIS SELURUH OPERATOR INDONESIA